José Mujica, Presiden Termiskin di Dunia dan Simbol Kesederhanaan, Tutup Usia 89 Tahun
Pada tanggal 14 Mei 2023, dunia kehilangan salah satu tokoh politik yang paling dihormati dan dihargai atas kesederhanaan serta integritasnya. José Mujica, mantan Presiden Uruguay yang dikenal sebagai “Presiden Termiskin di Dunia” dan simbol kehidupan sederhana, meninggal dunia pada usia 89 tahun. Kepergian beliau meninggalkan jejak yang mendalam di hati rakyat Uruguay maupun masyarakat internasional.
Lahir di Montevideo, Uruguay, pada 20 Mei 1935, José Mujica memulai perjalanan politiknya sebagai aktivis gerilya yang memperjuangkan keadilan sosial dan demokrasi. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan hak-hak rakyat kecil dan menentang kedzaliman rezim otoriter di negaranya. Setelah masa-masa sulit dan penahanan yang panjang, Mujica akhirnya memasuki dunia politik nasional, dan pada tahun 2010, ia terpilih menjadi Presiden Uruguay.
Yang membuat José Mujica berbeda dari pemimpin lain adalah gaya hidupnya yang sangat sederhana dan rendah hati. Selama masa jabatannya, ia memilih tinggal di sebuah rumah kecil di luar ibukota, Montevideo, bukan di istana presiden yang mewah. Ia menolak mobil dinas dan lebih memilih mengendarai VW Beetle tua. Penghasilannya sebagai presiden pun ia sumbangkan sebagian besar ke badan amal dan program sosial, menunjukkan komitmennya terhadap keadilan ekonomi dan solidaritas sosial.
Mujica sering disebut sebagai “presiden rakyat” karena kebiasaannya yang dekat dan tidak berjarak dengan masyarakat. Ia menolak gaya hidup mewah dan menekankan pentingnya hidup sederhana sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kemiskinan yang sebenarnya. Ia percaya bahwa kekayaan material bukanlah indikator kebahagiaan sejati dan bahwa kehidupan yang penuh makna berakar pada kesederhanaan dan keberanian untuk hidup sesuai prinsip.
Selain dikenal karena gaya hidupnya yang unik, José Mujica juga dikenal karena kebijakan progresif yang diusung selama masa jabatannya. Ia mendukung legalisasi pernikahan sesama jenis, mengesahkan undang-undang legalisasi ganja, serta memperjuangkan hak-hak buruh dan petani. Kebijakan-kebijakan ini menunjukkan komitmennya terhadap keadilan sosial dan kebebasan individu.
Meskipun sudah pensiun dari dunia politik, Mujica tetap menjadi sosok yang dihormati dan diikuti oleh banyak orang. Ia sering berbicara tentang pentingnya hidup dengan integritas, keberanian, dan rasa tanggung jawab terhadap sesama. Pesannya yang penuh kebijaksanaan dan ketulusan menjadikan beliau sebagai panutan bagi generasi muda dan pemimpin dunia.
Pada akhirnya, kematian José Mujica merupakan kehilangan besar bagi dunia. Ia meninggal di usia 89 tahun, meninggalkan warisan moral dan filosofi hidup yang menginspirasi banyak orang. Keberaniannya untuk hidup sederhana di tengah gemerlap kekayaan dan kekuasaan mengajarkan bahwa kebahagiaan dan keberhasilan sejati tidak diukur dari materi, melainkan dari ketulusan hati dan upaya memperbaiki kehidupan orang lain.
Kisah José Mujica akan selalu dikenang sebagai simbol kesederhanaan, integritas, dan keberanian moral. Semoga semangatnya tetap menginspirasi kita semua untuk menjalani hidup dengan penuh makna dan kebajikan. Selamat jalan, José Mujica, pahlawan rakyat dan simbol kehidupan yang bersahaja.